Pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi Juni ini. Jika disusul kenaikan BI rate, Bank Syariah siap memberikan bagi hasil yang kopetitif. Seperti apa?
Pengamat perbankan Syariah, Adiwarman A Karim mengatakan, perbankan syariah siap menaikkan suku bunga atau dalam istilah syariah disebut bagi hasil (profit-loss sharing) dengan alasan tidak ingin kehilangan nasabah. Sebab, kata dia, bila BI, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan perbankan konvensional menaikan suku bunga akibat kenaikan harga BBM bersubsidi, perbankan syariah akan menyesuaikan.
"Pada gilirannya perbankan syariah akan memberikan bagi hasil yang kompetitif. Kita akan lihat deh, jika BI naikan suku bunga dari 5,7% ke 7%," tuturnya kepada INILAH.COM di Jakarta, Minggu (2/6/2013).
Adiwarman mengatakan, jika BI dan LPS benar-benar menaikkan suku bunga, itu akan berdampak besar bagi perbankan nasional. Pasalnya, suku bunga akan berimbas pada penaikan suku bunga kredit pinjaman.
Bila suku bunga kredit pinjaman naik, Adiwarman memproyeksikan tingkat kredit macet menjadi pilihan nyata yang tidak akan terelakan.
Namun, kata dia, dampak penaikan suku bunga masih menguntungkan perbankan syariah. Alasannya masih ada positive margin. Artinya, pembiayaan akan kecil dan bagi hasil ke Dana Pihak Ketiga (DPK) juga kecil. "Ini akan menguntungkan perbankan syariah karena bagi hasil ke DPK kecil dan pembiayaan kecil pula," imbuhnya.
sumber
sumber